Tingginya biaya operasional traktor tangan pengolah sawah menyebabkan para pemilik menaikkan tarif sewa saat menghadapi musim tanam padi tahun ini. Hal ini untuk mengimbangi kenaikan harga solar, oli sampai komponen suku cadang traktor.
“Mau tak mau tarif sewa traktor kali ini memang lebih tinggi dibandingkan tarif sewanya di musim tanam padi lalu,” ungkap Suratman (40), pemilik traktor Dusun Kaliterus Desa Sikampuh Cilacap, di balai desa saat musyawarah dan pembentukan pengurus paguyuban pemilik traktor desa sikampuh
Musyawarah pembentukan paguyuban pemilik traktor menghasilkan kepengurusan baru dari hasil voting terpilih bapak Sunarko sebagai ketua paguyuban, selain membentuk kepengurusan juga meyepakati adanya kenaikan tarif dari dampak kenaikan BBM.
Musim tanam padi lalu atau saat harga solar dan premium serta berbagai komponen traktor belum naik, tarif sewa traktor di desanya masih Rp 700 ribu/1 bau/0,7 hektar sawah. Namun berdasarkan kesepakatan antara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan para pemilik traktor di musyawarah hari ini jumat 16 September 2022, dalam musim tanam padi kali ini, tarif
sewanya naik Rp 100 ribu dari harga kemarin, (kecuali lahan bekas komben) apabila lahan sawah bekas komben maka di sepakati ada tambahan lagi Rp 200 ribu dari harga tarif sewa normal.
Dengan kenaikan tarif sewa tersebut dari para kelompok tani juga mengharapkan para pemilik traktor bisa lebih meningkatkan pelayanannya.